Mengkoneksikan WIFI dari CLI

Meski umumnya sehari-hari kita memakai komputer menggunakan antarmuka grafis (GUI), karena suatu alasan tertentu kadang kala kita perlu melakukan sesuatu dari antarmuka perintah baris (CLI). Misalnya untuk urusan mengkoneksikan laptop ke jaringan nirkabel (wireless), sistem operasi Fedora telah dilengkapi dengan NetworkManager yang berfungsi dengan sangat baik dan dapat dioperasikan dengan sangat mudah oleh orang awam sekalipun. Bagaimana kalau kita ingin mengkoneksikan laptop kita ke  Access Point (AP) yang menggunakan protokol keamanan WPA-PSK melalui antarmuka perintah baris?

Sederhana kok prosesnya, yang perlu diingat, perintah iwconfig hanya mendukung protokol keamanan WEP, sehingga bila kita ingin terhubung ke AP menggunakan WPA-PSK maka kita memerlukan paket wpa_supplicant.

Pastikan perintah wpa_passphrase dan wpa_supplicant tersedia di laptop Anda. Kalau kedua perintah tersebut tidak ada, silakan instal paket wpa_supplicant.


yum install wpa_supplicant 

Kemudian kita perlu membuat berkas konfigurasi wpa_supplicant, tentunya Anda sebelumnya sudah harus mengetahui nama SSID AP dan passphrase/password-nya.

wpa_passphrase [NAMA-SSID-WIFIMU] [PASSPHRASE-WIFIMU] > /etc/wpaku.conf

Perintah di atas akan menghasilkan suatu berkas /etc/wpaku.conf yang isinya kurang lebih seperti ini:

network={
ssid="NAMA-SSID-WIFIMU"
#psk="PASSPHRASE-WIFIMU"
psk=487daf2e66e889c24b8fdf6d01877d5549f6f63fa45b58cd2950d30c16b96dad
}

Selanjutnya jalankan wpa_supplicant dengan opsi-opsi berikut:
-D (diikuti dengan nama driver kartu nirkabel laptop Anda), -i (diikuti dengan nama interface kartu jaringan nirkabel), -c (diikuti dengan nama berkas yang baru saja Anda buat tadi) dan -B (agar perintah ini berjalan di background). Untuk melihat penjelasan tentang opsi lain yang tersedia, kita bisa membacanya di manual page wpa_supplicant.

Ok, ini contoh baris perintah yang saya jalankan di laptop saya


wpa_supplicant -Dwext -iwlp3s0 -c /etc/wpaku.conf -B 

Langkah terakhir, jalankan dhcp client untuk mendapatkan konfigurasi IP

dhclient wlp3s0

Thats it. Selamat berselancar sebagai preman terminal :)

 

Memilih Ukuran Ponsel

Beberapa waktu belakangan ini ponsel berevolusi dengan sangat cepat. Tak hanya dari sisi teknologi yang diusungnya tapi juga dari dimensinya.
Lahirnya Android jelas menjadi salah satu motor yang menyebabkan proses evolusi tersebut menjadi sangat cepat.
Para vendor mengeluarkan produk dengan beragam ukuran. Di satu sisi, beragamnya dimensi ponsel menjadi satu momok bagi para pengembang aplikasi, tapi di sisi lain terutama bagi pengguna akhir jelas memberikan keuntungan tersendiri.
Kita memiliki banyak pilihan.

Berapa ukuran ponsel yang ideal? Tak ada rumus pastinya. Setiap orang memiliki preferensinya sendiri-sendiri.
Saya pribadi memiliki beberapa pertimbangan untuk menentukan ukuran ideal. Yang pertama, harus memiliki layar yang cukup luas, semakin luas makin bagus. Yang kedua, harus masih cukup nyaman di bawa ke mana-mana dalam saku celana. Terakhir, masih cukup nyaman dioperasikan menggunakan satu tangan.
Kalau dari dimensi, cuma 3 itu saja yang jadi pertimbangan.
Meski Anda memiliki kriteria yang sama, belum tentu dimensi yang Anda pilih akan sama dengan ukuran ponsel yang menjadi pilihan saya. Mengapa?
Karena kita secara fisik pun belum tentu memiliki ukuran yang sama.
Ukuran 7″ bagi saya jelas terlalu besar, 6″ agaknya menjadi batas maksimal. Ya, ini berarti masuk dalam range pablet.

Kalau sampeyan sendiri lebih suka ponsel berdimensi berapa?